Halaman

Selasa, 29 Desember 2009

PROYEK BURUK DISEMBUYIKAN-KAH

Komisi C diajak Tinjau Proyek Fisik 2009

Ditunjukkan Proyek yang Baik

 

BLORA, SR – Untuk memastikan sejumlah proyek fisik yang dikerjakan dengan anggaran 2009 berjalan dengan baik, anggota Komisi C (Pembangunan) DPRD Blora di ajak oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Blora dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) melihat sejumlah proyek fisik yang dilaksanakan oleh dua dinas tersebut, Selasa (15/12).

 

Komisi C dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Bambang Priyono dan didampingi  sejumlah pejabat dari DPU dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Suwignyo, namun sayang lokasi proyek yang diperlihatkan merupakan proyek yang pengerjaannya ‘bagus’ sehingga anggota Komisi C tidak banyak menemukan kejanggalan yang berarti.

 

TINJAU PROYEK : Nampak sejumlah anggota Komisi C DPRD Blora, saat melihat proyek fisik jalan yang dikerjakan tahun anggaran 2009. (Foto:Gie/SR)


Proyek fisik yang dilihat terutama proyek pemeliharaan berkala  jalan Desa Kajangan-Growong senilai Rp 311 juta, 2,5 m x 829 m yang di kerjakan oleh CV Ansa Putra calsa. Kemudian juga jalan di Desa Tamanrejo senilai Rp 400 juta, Pembangunan pasar Desa Tamanrejo sebanyak tujuh unit ruko senilai Rp 150 yang di biayai dengan dana PNPM serta proyek normalisasi kali Tambak Ampel di Desa Tambahrejo Kecamatan Tunjungan senilai Rp 168 juta.

 

“Dari proyek yang di kunjungi semuanya bisa dikatakan baik dalam pelaksanaannya, namun demikian kami akan tetap melihat proyek lainnya sebab banyak masukan dari masyarakat ada beberapa proyek yang pengerjaannya buruk, dalam waktu dekat ini jelas akan kami lihat,” ungkap Wakil Ketua Komisi C Bambang Priyono, Selasa (15/12).

 

Kartini salah satu anggota Komisi C melihat, pengerjaan yang jalan di Desa Tamanrejo sebebarnya sudah bagus, namun sangat minim aspal yang digunakan sehingga kurang melekat. “Aspalnya kelihatanya kurang, sehingga banyak yang tidak menempel,” ujarnya anggota dewan dari PDIP ini.

 

Senada dengan Kartini anggota Komisi C lainnya, Bakoh Santoso mengaku akan melihat sejumlah proyek lainnya, sebab menurutnya masih banyak proyek yang sebenarnya pengerjaanya buruk, namun belum sempat dilihat, karena yang diperlihatkan hanya proyek yang baik.

 

“Lain waktu jelas, sejumlah proyek yang kualitasnya jelak akan kami lihat,” kata Bakoh Santoso. (Gie)

Jumat, 25 Desember 2009

Janji Ketua DPRD Blora

80-an Ranperda Optimis Selesai – Penetapan APBD Januari 2010


BLORA, SR- Ternyata DPRD Periode lalu (1999=2004) masih menyisakan sekitar 80 Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) yang belum ditetapkan.


Hal itu dikatakan ketua DPRD Blora HM Kusnanto saat konfrensi Pers yang digagas Diskominfo di Jiken minggu lalu. Konfrensi Per situ sendiri dihadiri sekitar 45 wartawan Blora baik dari wartawan media cetak ataupun media elektronik dengan narasumber Bupati Blora Yudhi Sancoyo dan Kusnanto.


Menurut Ketua DPRD periode 2009-2014 Ranperda tersebut belum terselesaikan karena berakhirnya masa bakti anggota DPRD lalu.


Untuk itulah dia mengaku bersama seluruh anggota DPRD periode ini akan semaksimal mungkin menyelesaikan sisa ranperda yang belum dibahas tersebut.


Hal ini karena ranperda yang telah diajukan eksekutif dinilainya merupakan hal yang akan banyak membantu meningkatkan perekonomian rakyat Blora.


“Pembahasan ranperda kali prioritas yang bermanfaat bagi peningkatan taraf hidup rakyat dulu, sehingga dapat secepat mungkin bermanfaat bagi rakyat,” kata Kusnanto.


Sedang unuk masalah APBD dirinya dihadapan para wartawan, tetap optimis akan terselesaikan pada Januari tahun depan. Karena KUA PPAS diserahkan pemkab kepada DPRD pada akhir bulan lalu saat ini telah dalam tahap pembahasan.


Kusnanto mengatkan hal itu karena dirinya beserta anggota DPRD telah mengadakan komitmenbersama untuk membuat perubahan di lembaga yang dia pimpin.


“Karena, selama ini masyarakat menilai lembaga dewan selalu terlambat menetapkan APBD, Tahun ini kami optimis bisa ditetapkan awal tahun 2010, dan Bupati tidak akan berdiri lagi pada Musrenbangnas karena keterlambatan pengesahan APBD,” janji Kusnanto.


Kata ketua DPRD Blora yang juga mantan Kades Jiken ini, juga menjelaskan pihaknya akan membahas draf kebijakan umum anggaran (KUA) dan plafon priorotas anggaran sementara (PPAS) RAPBD 2010 dengan cepat. Waktu selama dua bulan dipatok bisa menyelesaikan APBD tersebut. KUA PPAS itu.


''Kami akan langsung membahasnya dan kami tidak akan menunda-nunda pekerjaan ini,'' tambahnya.


Akan tetapi Dia mengaku belum memberikan gambaran kondisi RAPBD 2010 sesuai draf di KUA da PPAS tersebut. Karena itu, dia berharap para anggota dewan juga diminta konsisten untuk menjalankan tugasnya melakukan pembahasan itu.


''Kalau kita bisa mengesahkan APBD tiap awal tahun, waktu kita longgar. Sehingga kualitas pembangunan juga bisa bagus, karena dikerjakan tidak dengan terburu-buru,'' ungkapnya.


Sementara Bupati Blora, Yudhi Sancoyo dalam orasinya menekankan pentingnya peran Pers dalam membantu dan mengontrol jalannya pembahasan APBD sampai penetapan agar dapat ditetapkan awal tahun.


Disamping itu Bupati Blora ke 26 ini membantah bajwa penetapan APBD awal tahun bukan semata-mata untuk kampanye dirinya yang akan maju sebagai incumbent pada pilbup mendatang.


“Disini saya tekankan bahwa penetapan APBD awal tahun, bukan karena akan saya gunakan untuk kampanye, yang utama adalah agar sesegera mungkin rakyat dapat nikmati pembangunan yang bersumber dari APBD,” iegas Yudhi.


Terpisah Direktur LSM Jati Bumi Tejo Prabowo Menyambut baik apa yang dikomitmenkan Kusnanto dan anggota dewan lainnya. Kami selalu dukung langkah dewan dan bila APBD sebagaian besar untuk kesejahteraan rakyat Blora.


“Namun bila pelaksanaan anggaran pembangunan yang diperuntukan rakyat ternyata meleceng dari ril nya, kami lah yang pertama akan membawa kasus ini ke kancah hukum,” tandas Tejo. (Roes)

Rabu, 23 Desember 2009

PROYEK & PENETAOAN APBD 2009

RM. Yudhi Sancoyo (Bupati Blora)

Penyebabnya Terlambat Penetapan APBD


BLORA, SR- Setelah meminta agar insa Pers Blora untuk juga membantu Pemkab dalam fungsi kontrol melalui pemberitaan khusunya dalam pelaksanaan APBD, Bupati Blora meminta agar Para wartawan bekerja secara professional. Artinya pemberitaan hruslah seimbang dalam penulisanyan.

     

Saat dinya wartawan tentang adanya beberapa permasalahan proyek pada anggaran tahun ini, Yudhi menjawab Akibat terlambatnya penetapan APBD. Bupati Blora juga mengakui adanya kesalahan prosedur dalam penunjukan konsultan pengawas proyek Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Blora. Untuk itu, Bupati akan memberi sanksi administratif berupa teguran kepada DPU Blora.

     

"Saya tidak menemukan indikasi dugaan korupsi dalam kasus tersebut. Yang ada hanyalah kesalahan prosedur penunjukan yang masuk dalam ranah pelanggaran administratif," kata Yudhi di Blora, Kamis (10/12).

     

Pernyataan itu terkait kasus penunjukan konsultan pengawas proyek yang diungkap Koalisi LSM Blora. Bahwa penunjukan itu tidak sesuai prosedur karena dilakukan pada saat proyek sudah berjalan, bahkan nyaris rampung. Koalisi LSM tersebut meminta Kepolisian Resor Blora mengusut kasus yang berpotensi sebagai tindak pidana korupsi. Para konsultan pengawas yang menerima "amplop" berisi kertas bertuliskan nama proyek dan besaran jasa pengawasan dinilai tidak akan bekerja optimal.

      Menurut Yudhi, kasus itu tidak terlepas dari keterlambatan penetapan APBD 2009, yaitu pada akhir Juni 2009. Akibatnya, seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) panik.


"Kerja pemerintahan tidak beraturan karena pelaksanaan pembangunan sangat mepet. Terjadilah fenomena semacam itu. Padahal, seharusnya itu dapat dihindari," kata Yudhi.(Roes)

Senin, 21 Desember 2009

Penyebab GAGALnya Kontrak Konsultan Pengawas DPU

RM. Yudhi Sancoyo (Bupati Blora)

Penyebabnya Terlambat Penetapan APBD


BLORA, SR- Setelah meminta agar insan Pers Blora untuk juga membantu Pemkab dalam fungsi kontrol, melalui pemberitaan khusunya dalam pelaksanaan APBD, Bupati Blora meminta agar Para wartawan bekerja secara professional. Artinya pemberitaan haruslah seimbang dalam penulisannya.


Saat ditanya wartawan tentang adanya beberapa permasalahan proyek pada anggaran tahun ini, Yudhi menjawab Akibat terlambatnya penetapan APBD.


Bupati Blora juga mengakui adanya kesalahan prosedur dalam penunjukan konsultan pengawas proyek Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Blora. Untuk itu, Bupati akan memberi sanksi administratif berupa teguran kepada DPU Blora.


"Saya tidak menemukan indikasi dugaan korupsi dalam kasus tersebut. Yang ada hanyalah kesalahan prosedur penunjukan yang masuk dalam ranah pelanggaran administratif," kata Yudhi di Blora, Kamis (10/12).


Pernyataan itu terkait kasus penunjukan konsultan pengawas proyek yang diungkap Koalisi LSM Blora.


Bahwa penunjukan itu tidak sesuai prosedur karena dilakukan pada saat proyek sudah berjalan, bahkan nyaris rampung.


Koalisi LSM tersebut meminta Kepolisian Resor Blora mengusut kasus yang berpotensi sebagai tindak pidana korupsi.


Para konsultan pengawas yang menerima "amplop" berisi kertas bertuliskan nama proyek dan besaran jasa pengawasan dinilai tidak akan bekerja optimal.


Menurut Yudhi, kasus itu tidak terlepas dari keterlambatan penetapan APBD 2009, yaitu pada akhir Juni 2009. Akibatnya, seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) panik.


"Kerja pemerintahan tidak beraturan karena pelaksanaan pembangunan sangat mepet. Terjadilah fenomena semacam itu. Padahal, seharusnya itu dapat dihindari," kata Yudhi.(Roes)

Sabtu, 19 Desember 2009

Jelang PILBUP Blora

Peta Politik Kandidat Cabup dan Cawabup Berubah

 

BLORA,SR- Namanya politik maka setiap detikpun biasanya ada perubahan-perubahan. Seperti wacana yang beredar dimasyarakat Blora mulai ramai perbincangan siapa kandidat Cabup dan Cawabup Blora mendatang.

    

Seperti yang diwacanakan masyarakat mundurnya Hestu Subagyo kandidat cawabup pasangan dari incumbent Yudhi Sancoyo, ternyata tidak benar.

    

Pernyataan tetap tampilnya Hestu Subagyo sebagai Cawabup dikatakan Yudhi Sancoyo sendiri ketika ditemui disela-sela deklarasi Barongan Blora Sabtu (19/12) lalu.

 

“Ya jelas maju terus, bahkan kemarin malam (18/12) pak Hestu menghubungi saya bahwa dirinya tetap bersedia menjadi cawabup,” ungkap Yudhi.

    

Sementara perubahan wacana yang lain adalah akan bergabungnya Sutikno ( mantan dirut PGN) dan Joko Nugroho (Kokok) menjadi satu pasangan yang akan diusung partai demokrat.

 

“Kami sangat mendukung pasangan Sutikno sebagai cabup dan Djoko Nugroho sebagai cawabup untuk menandingi populeritas Yudhi Sancoyo yang sudah start awal, karena dia seorang bupati,” kata sumber yang minta namanya tidak disebut.

    

Padahal sebelumnya di kalangan Nahdliyin sudah muncul wacana Sutikno sebagai cabup dan Abu Nafi sebagai cawabup yang akan diusung Partai Demokrat dengan dukungan NU.

    

Sementara beberapa nama belakangan ini muncul akan meramaikan Pilbup 2010 diantaranya Sunarto, Colbert Mangara Tua, Warsit, Sri Yuliani, Setiaji dan Rubiyanto tak ketinggalan Basuki Sujono mantan Plt Sekda.

    

Nama Basuki Sujono-lah yang saat ini menjadi primadona, karena beberapa kandidat Bancabup berusaha mendekatinya.

 

“Hampir semua guru di Blora tentunya kenal dengan pak Basuki Sujono, orangnya sederhana dan dapat diterima di semua kalangan dan bias ngemong kami.

 

Karena dalam pergaulanya saat beliau menjabat kadiknas tidak memandang jabatannya sebagai kadiknas dengan para  guru,” jelas 3 guru Cepu yang minta namanya dirahasiakan.

    

Namun harapan para guru tersebut nampaknya tidak mungkin terwujud, setelah SR menemui langsung Basuki Sujono di kediamannya Selasa (15/12) lalu.

 

Kepada SR di mengatakan sudah puas menjabat dipemerintahan dan ingin dimasa tuanya terfokus pada keluarga.

 

“Memang benar saya telah didatangi 3 orang bacabup yang sering muncul di Koran, agar saya bersedia jadi wakilnya. Saya Jawab tegas, saya tidak mau dan tidak akan terjun politik, hanya ingin bahagia bersama keluarga terutama cucu saya ini ,” tegas Basuki Sujono dengan menunjukan sang cucu yang duduk disampingnya.(Roes)

Kamis, 17 Desember 2009

Ki Entus DALANG MBELING

Ki Enthus obati rindu warga Blora

 

BLORA, SR- Lama tidak tampil di Blora, dalang vokal Ki Entus Susmono, kemarin, menghibur ribuan warga kota sate dalam penampilannya di alun-alun kota setempat. Dalang asli Tegal itu tampil atas undangan Mobil Cepu Ltd (MCL), anak perusahaan Exxonmobil Oil yang berkantor di Cepu.

 

Sejumlah pejabat di operator Blok Cepu (MCL) hadir di arena hiburan wayang kulit antara lain Peter Hiskins, Operations Superintendent MCL, serta Manajer Deve- lopment Arti Sudarsono. Pentas ini dalam rangka memperingati Hari Jadi Blora ke-260.

 

Dalang nyeleneh itu menammpilkan lakon Semar Mbangun Catur W (wareg, waras, wasis dan wilujeng). Namun, bukan Entus namanya kalau tidak bisa memainkan lakon yang dia buat sendiri.

 

Bahkan sejak pentas pukul 21.00 sampai pukul 04.00, ribuan warga Blora betah duduk di Alun-alun Blora karena tertarik dengan kepiawaian Enthus dalam mencampuraduk cerita dan ocehan- ocehan banyol nakalnya.

 

Sempat diterpa hujan lebat tak menghalangi penampilan kontroversinya. Sindiran dan kritik yang dirindukan warga Blora dia lontarkan vulgar, bahkan kekonyolannya menambah para penonton betah, termasuk deretan pejabat Blora seperti Bupati RM Yudhi Sancoyo, Ketua DPRD H Maulana Kusnanto, Sekda H Bambang Sulistya, serta seumlah pejabat pemkab lainnya.

 

Di awal acara, dengan didampingi para pejabat MCL dan pejabat pemkab, bupati menyerahkan tokoh Semar kepada Enthus. Penyerahan tokoh wayang yang menjadi pemeran utama dan pegelaran itu sebagai tanda dimulai pertunjukkan. (Roes)

Selasa, 15 Desember 2009

PELAJAR ASING

Workshop RSBI di Maleysia dan China

SMAN 1 Blora akan dikunjungi Pelajar Maleysia


BLORA, SR- Sebanyak 50 Kepala Sekolah SMA dan 32 Kadinas dan Guru Indonesia, awal Desember lalu tepatnya tanggal 3 sampai 7 mengadakan study banding sekaligus sebagai work shop kedua Negara Asia.

Maleysia; Usai seminar pendidikan di Malaysia tak lupa para Kasek RSBI berpose bersama Narasumber yang juga dosen universitas di Maleysia


Kedua Negara yang dikunjungi adalah Maleysia dan China, sebagai upaya penjajakan kerjasama dengan sekolah berstatus RSBI di Indonesia.


SMA Negeri I Blora yang berstaus RSBI ini berkesempatan ikut workshop internasional diwakili kasek Niyadi kepada SR menuturkan dikedua Negara tersebut dirinya dan seluruh peserta mengadakan seminar Internasional.


“Disamping seminar, kami juga melakukan penjajakan kerjasama sitter school terutama dengan Maleysia,” tutur Niyadi.


Artinya lanjut Niyadi, pada tahun depan beberapa sekolah di Maleysia akan mengunjungi sekolah RSBI yang ada di Indonesia, termasuk juga SMAN 1 Blora.

Sedang lawatan ke China disamping seminar juga mengunjungi beberapa sekolah unggulan di negeri tirai bambu ini.


“Hebatnya di China hampir setiap SMA disana, dibekali dengan berbagai ketrampilan disegala bidang, baik perdagangan, produksi ataupun otomotif,” jelas Niyadi.


Dampak inilah menurut kasek SMAN 1 Blora, secara tidak langsung dapat membawa perubahan perekonomian China cepat berkembang hebat.


Niyadi juga menambahkan disamping berhasil menjalin hubungan dengan sekolah luar negeri tersebut, dia juga menjalin kerjasama dengan 10 sekolah unggulan di Indonesia.


“Setiap tahun mulai tahun depan beberapa sekolah unggulan di Indonesia, akan rutin mengadakan kunjungan siswanya ke SMAN 1 Blora.Begitu juga kami akan mengirimkan siswa ke 10 sekolah unggulan di Indonesia sekaligus sebagai study banding para siswa,” tambah Niyadi.(Roes)

Minggu, 13 Desember 2009

Spontanitas Menhut ke Cepu

 

CEPU, SR- Sabtu (14/11), Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, SE mampir ke Pusbanghut dan KBM Ika (Kesatuan Bisnis Mandiri Industri Kayu) Cepu. Menteri yang baru dilantik ini mengadakan kunjungan kerja ke desa Dander Bojonegoro untuk memperbesar potensi proyek pariwisata air di wilayah itu.

 

Menurut Kahumas KBM Ika Cepu, Subarjo, agenda kedatangan menteri ini mendadak dan rencananya akan meninjau pabrik vinir, GF (garden furniture) dan show room KBM Ika.

       MENHUT Zulkifli Hasan sa at meninjau di KBM IKA CEPU 



Zulkifli datang bersama rombongan para pejabat Perhutani dan Bupati Bojonegoro Suyoto hanya beberapa menit saja. Pada kesempatan terbatas itu dia sempat menuliskan kesan dan pesannya tentang KBM IkC,

 

“Cukup Bagus, perlu ditingkatkam,” tulisnya pendek.

       

Sementara itu Menejer Olah KBM Ika Cepu, Gunawan SP yang sempat mendampingi wartawan sempat menjelaskan tentang perkembangan produksi KBM yang selama ini terus ditingkatkan untuk meraih hasil maksimal.

 

“Kami berusaha memenuhi keinginan konsumen dengan meningkatkan mutu produk, untungnya bahan bakunya kami tidak mengalami kendala karena bekerja sama dengan KPH-KPH yang berada disekitar Cepu seperti Randublatung, Cepu, Rembang, Blora dan Kendal,” ujarnya.

       

Sedangkan Menejer Pemasaran, Mustopo mengakui pemasaran produk tahun ini agak menurun dari tahun sebelumnya karena terbentur krisis global. “Untunglah sejak Agustus 2009 keadaan mulai membaik,” ungkapnya.

 

Target pemasaran tahun 2008 sebanyak 73 M sedangkan tahun 2009 turun menjadi 65 M. Namun demikian tahun 2009 dapat menembus pasar eksport GF dan finish product ke Italia, Perancis dan Jerman.

       

Jenis produk ekspornya berupa garden furniture, decking kapal dan bangunan rumah, fluring, lamela vinir (ekspor ke Korea), dengan harga patokan US dolar.

       

“Kami menerapkan kiat pelayanan cepat dan selalu berusaha membangun kepercayaan dengan pelanggan (buyer),” kata Mustopo. Dia juga mengatakan kendala yang dialami berupa pembatasan bahan baku di tahun 2009 hanya 15.000 m3 sedangkan tahun sebelumnya 30.000 m3.

 

“Kami menyikapi hal ini dengan lebih meningkatkan mutu produksi dan desainnya, “ tambahnya.

       

Pemasaran produk KBM Ika mayoritas melalui email setelah  pelanggan menyaksikan produk yang ditawarkan melalui pameran-pameran produk yang diikuti KBM di beberapa kota besar. (Agt)

Sabtu, 12 Desember 2009

APBD BLORA BETERCEPAT SE JATENG

Tetap Optimis APBD Blora 2010 ditetapkan Januari

 

BLORA,SR– Setelah KUA PPAS diserahkan pemkab kepada DPRD pada Sabtu lalu (29/11). DPRD Blora menargetkan mengesahkan APBD 2010 pada Januari. Ketua DPRD Maulana Kusnanto mengaku bejanji untuk membuat perubahan di lembaga yang dia pimpin.

      “Karena, selama ini masyarakat menilai lembaga dewan selalu terlambat menetapkan APBD, Tahun ini kami optimis bias ditetapkan awal tahun 2010,” janji Kusnanto.

      Kata ketua DPRD Blora yang juga mantan Kades Jiken ini, pihaknya akan membahas draf kebijakan umum anggaran (KUA) dan plafon priorotas anggaran sementara (PPAS) RAPBD 2010 dengan cepat. Waktu selama dua bulan dipatok bisa menyelesaikan APBD tersebut. KUA PPAS itu.

      ''Kami akan langsung membahasnya dan kami tidak akan menunda-nunda pekerjaan ini,'' tambahnya.

      Akan tetapi Dia mengaku belum memberikan gambaran kondisi RAPBD 2010 sesuai draf di KUA da PPAS tersebut. Karena itu, dia berharap para anggota dewan juga diminta konsisten untuk menjalankan tugasnya melakukan pembahasan itu.

''Kalau kita bisa mengesahkan APBD tiap awal tahun, waktu kita longgar. Sehingga kualitas pembangunan juga bisa bagus, karena dikerjakan tidak dengan terburu-buru,'' ungkapnya.

      Terpisah Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Komang Gede Irawadi menyatakan, APBD 2010 nanti diperkirakan akan berkurang dibanding APBD 2009. Sebab, berdasarkan dokumen RAPBD yang sudah diserahkan eksekutif ke DPRD, kekuatan APBD itu hanya sekitar Rp 800 miliar.

''berdasr inilah maka APBD logikanya memang sedikit berkurang disbanding tahun ini, jelasnya.(Roes)

Jumat, 11 Desember 2009

Republik Krisis… Sekolah Gratis ????



Denmas SASTRO yang gagal melenggang ke kursi Dewan, awal April lalu, kelihatannya sudah bisa menerima keadaan. Ketika berkumpul di News Cafe kampung sebelah pun, dia tampak mulai ceplas-ceplos, kembali mengkritisi kondisi negeri.

Meskipun masih dengan gaya MBLORO-nya, tema obrolan yang disampaikan sesuai newspeg terkait Hari Pendidikan Nasional yang jatuh 2 Mei lalu.



Penulis saat menerima penghargaan dari Bupati Blora


“Saya ini lagi jengkel dengan iklan Cut Mini soal sekolah gratis di mana-mana yang ditayangkan televisi-televisi itu lho Mas. Saya kok mencium aroma politis, kampanye terselubung dan mengandung unsur penipuan,” kata Kang SASTRO mulai membuka pembicaraan dengan kawan-kawannya.



”Wah lha jangan terburu-buru mengambil kesimpulan gitu ta Denmas. Siapa tahu itu benar-benar iklan layanan masyarakat yang bermaksud baik untuk menumbuhkan semangat belajar anak bangsa,” papar Mas Wanto, sahabat Denmas Sastro yang setia setiap saat melayani udarasa kawannya itu.



“Tapi substansi permasalahan pendidikan di negeri ini kan bukan sekadar sekolah gratis. Memangnya ada sekolah negeri yang benar-benar gratis… tis… tis, tidak ada kan Mas.



Para orangtua tetap saja harus membayar seragam, membayar iuran ini itu dan sebagainya... dan sebagainya. Yang lebih penting menurut saya kan justru soal kualitas, mutu pendidikan, termasuk di dalamnya sumber daya manusianya, kurikulumnya.

Masalah Ujian Nasional (UN) saja sampai sekarang banyak diprotes kan?” papar Denmas Sastro tak mau kalah.



”Betul memang. Tetapi soal biaya pendidikan kan juga menjadi hal sangat penting. Banyak anak yang tidak bisa sekolah, tidak mampu menyelesaikan pendidikan dasar karena harus membayar SPP. Nah kalau itu sudah dihapus kan bisa mengurangi beban para orangtua,” jawab Mas Wanto.



“Soal menggratiskan sekolah kan tidak perlu sampai digembar-gemborkan sebegitu gencarnya di televisi. Jangan-jangan nanti rakyat malah bingung mencari sekolah negeri yang gratis, padahal faktanya sulit kan. Tak perlu banyak promosi, yang penting realisasi.



Nyatanya saya juga masih belum tahu, di mana SD dan SMP gratis di kota kita ini coba… katanya di mana-mana,” papar Denmas Suloyo tetap tak mau kalah.

Ketika obrolan kian gayeng, tiba-tiba di televisi yang dipasang di News Cafe tempat mereka ngobrol menyiarkan iklan yang dimaksud Denmas Sastro tadi.



“Biar bapaknya supir angkot, anaknya bisa jadi pilot… Biar bapaknya loper koran, anaknya bisa jadi wartawan… Sekolah harus bisa… mau tak?” Begitulah kalimat-kalimat bernada optimistis meluncur dari mulut Cut Mini dalam logat Melayu seperti saat artis itu menjadi Bu Muslimah dalam film Laskar Pelangi yang disambut Denmas Sastro dengan ucapan, ”Ahh… Tenaneeee?”



Gencarnya iklan Sekolah Gratis di Mana-mana yang dilancarkan Depdiknas itu memang kemudian mengundang pro dan kontra. ada yang menganggap iklan itu sah-sah saja, biasa saja, positif karena mengampanyekan kebaikan.



Akan tetapi tidak sedikit yang menganggap sebaliknya bahwa iklan itu hanyalah sebuah propaganda, tak lebih dari sebuah kampanye politis untuk mendongkrak citra positif pemerintah yang sedang berkuasa atau bahkan ada yang menyebut bahwa iklan itu menipu.



Pakar komunikasi politik Universitas Airlangga (Unair) Sukowidodo, misalnya, terang-terangan menganggap iklan terbaru pemerintahan SBY itu cenderung menipu. Iklan pendidikan gratis itu, kata dia, menafikan bahwa kondisi dunia pendidikan di Indonesia masih sangat memprihatinkan. Suko mencontohkan banyak gedung sekolah yang tak representatif atau minimnya sarana dan prasarana pengembangan sekolah.



Selama ini, anggaran yang tersedia masih sebatas untuk pembiayaan operasional, bukan murni gratis (sumber: Surabaya Post, 29/4). Jadi tidak salah kalau ada yang mengorelasikan antara iklan pendidikan gratis itu dengan kenyataan yang ada di republik ini sebagai sebuah ironi.



Dunia pendidikan di negeri yang masih dilanda krisis ini memang penuh dengan ironi. Di luar persoalan krisis finansial, seperti persoalan sekolah gratis dan sejenisnya, masalah definisi ”membentuk manusia Indonesia seutuhnya” seperti yang tersirat dalam UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003, sudah terlihat adanya ketidaksinkronan antara harapan dan kenyataan kebijakan yang ada.



Pada Pasal 1 UU Sisdiknas tersebut nyata-nyata disebutkan bahwa, ”Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”



Akan tetapi, bagaimana jika hal itu dikaitkan dengan kebijakan UN, tes formal yang dengan semena-mena mengeksekusi yang siswa tidak bisa meneruskan pendidikan selanjutnya karena tidak lulus. Padahal peserta didik itu memiliki kepribadian mulia, berketerampilan luar biasa dalam bidang tertentu serta mempunyai kekuatan spiritual yang tinggi. Sayangnya mereka tidak memiliki kecerdasan dalam bidang Matematika, misalnya. Bukankah ini sebuah ironi?



Karenanya, saya sependapat dengan Munif Chatib, seorang konsultan pendidikan dan manajemen dalam buku Sekolahnya Manusia yang menyatakan bahwa kecerdasan seseorang tidak mungkin dibatasi oleh indikator-indikator yang ada dalam achievement test (tes formal).



Sebab setelah diteliti, kecerdasan seseorang itu ternyata selalu berkembang (dinamis) tidak statis. Tes yang dilakukan untuk menilai kecerdasan seseorang, praktis hanya menilai kecerdasan pada saat itu, tidak untuk satu bulan lagi, apalagi sepuluh tahun lagi . .. (Penulis: Drs.Ec.Agung Budi Rustanto-Redaktur Tabloid Suara Rakyat)

Kamis, 10 Desember 2009

DULUAN MANA

Reformasi Birokrasi atau Penetapan APBD


BLORA, SR - Wacana reformasi terhadap pengisian pejabat yang kosong karena pensiun atau sebab lain, terus saja bergulir.Hal itu terkait dengan sebanyak 43 pejabat yang kosong terhitung sejak 1 Desember 2009 lalu.


Tejo Prabowo direktur LSM Jati Bumi Blora mengatakan reformasi yang dicanangkan Presiden SBY yakni pada ultah Korpri lalu harus segera ditindaklanjuti kebawah.

“Tema KORPRI mendukung reformasi birokrasi untuk mewujudkan kepemimpinan yang baik, harusnya Pemda Blora segera menindaklanjutinya. Jangan hanya pasang spanduk disudut-sudut yang berbicara,” kata Tejo.


Dia juga mengungkapkan agar reformasi birokrasi tak tanggung-tanggung, kalau memang pejabat yang dinilai tidak mampu juga diganti, terlebih kekosongan pejabat eselon segera diisi.


Alasanya pada tahun 2010 kabupaten Blora perlu bekerja ekstra ketat yakni akan digelarkanya Pilkada juga tahun penjaringan investor terkait segera beroperasinya Blok Cepu.


“Isilah pejabat yang mempunyai kemampuan intelektual dan loyalitas yang tinggi, demi mewujudkan Blora yang waras, wareg, wasis dan wilujeng sesuai misi bupati Blora yang telah dicanangkan sejak 5 tahun lalu,” jelas Tejo.


Disisi lain Tejo juga menandaskan, dengan segera diisinya pejabat yang kosong dengan orang kedua persyaratan diatas tentunya mereka berani membuat inovasi yang tentunya demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Blora.


“Apalagi kabar terbaru dalam pemerintahan SBY periode kedua ini, bagi para pejabat di pusat dan daerah yang sedang tersandung kasus, akan diseleksi presiden terkait ijin pemeriksaanya. Inilah yang harus memacu para pejabat baru Blora nantinya agar berani melakukan terobosan baru sesuai keahliaanya,” tandas Tejo.


Tejo juga menambahkan, ungkapan mensegneg tidak mudahnya presiden memberikan surat izin tersebut hanyalah untuk menghindari pemunculan kasus yang semata dilandasi karena fitnah. Apalagi, hanya berdasar surat kaleng dan semacamnya.


Ketika ditanya Saat ini Bupati Blora tentunya menghadapi permasahan yang sama sepereti tahun lalu, yakni antara Pengisian Pejabat Kosong atau Penyelesaian APBD 2010 awal tahun depan mana yang didahulukan. Tejo menjawab pengisian pejabat khususnya kepala SKPD yang didahulukan.


“Saya berpendapat pengisian pejabat kosong terlebih dulu, karena merekalah yang nantinya mempertanggung-jawabkan anggaran,” tegasnya Rabu (2/12).


Sementara Legyono Anggota DPRD Blora beberapa waktu lalu juga telang memberikan tanggapan tentang perlunya pembenahan birokrasi, di lingkup Pemkab Blora, juga perlu diperhatikan eksutif.


Dia menginginkan Pemkab Blora lebih serius memperhatikan kesejahteraan di Blora. Untuk itulah dirinya menyarankan penentuan pimpinan kantor atau SKPD, yang menjadi ujung tombak untuk mencari investor, betul-betul dijabat orang yang kredibel.


“Seorang pemimpin yang berorentasi pada kemajuan Blora, berusaha aktif mencari investor dan yang utama mempunyai sifat supel, berpandangan luas dan tentunya mau bekerja keras,” kata Legyono.


Di tempat terpisah Bupati Blora RM Yudhi Sancoyo pun, sempat menyoroti apa yang diwacanakan beberapa dewan dan masyarakat.


Bahkan dia mengisyaratkan akan melakukan evaluasi SOTK, hal itu diungkapkan saat membuka Diklat Keuangan dan Ketatausahaan pemegas kas SKPD di Wisma Pratama beberapa waktu lalu.


“Evaluasi SOTK memang perlu dilakukan, akan tetapi tidak seperti yang diungkapkan orang harus reformasi birokrasi total,” kata Yudhi waktu itu.


Dia juga menjelaskan bahwa tidaklah mudah melakukan reformasi birorasi. Banyak berbagai aspek yang terkait mulai dari evaluasi sampai hal terkecil terkait pribadi personel. “Tidak semudah seperti membalikan telapak tangan,” tegas Yudhi.


Untuk itulah dia berharap agar masyarakat tahu dan mengerti, tentang dampak yang ditimbulkan bila tuntutan reformasi birokrasi dilakukan secara menyeluruh.(Roes)

Selasa, 08 Desember 2009

MOTOR DINAS KADES

271 Kepala Desa Mendapat Hadiah Mega Pro


BLORA, SR – Kepala Desa di Blora bakal tersenyum puas, pasalnya sebentar lagi mereka akan mengendarai motor jenis Mega Pro sebagai kendaraan dinas mereka untuk meningkatkan kinerja dalam melayani warganya.

Mega Pro tersebut kini masih di parkir di halaman belakang Sekretariat Daerah (Setda) Blora, dan siap untuk di distribusikan kepada masing-masing desa. Saat ini masih dalam penyiapan administrasinya, setelah selesai akan segera dibagikan.

MEGA PRO BARU : 271 motor merek Mega Pro siap dibagikan untuk Para Kepala Desa yang ada di Blora. Foto: (Foto: Gie/SR)

Motor dinas itu, lanjut mantan Camat Kedungtuban ini, merupakan aspirasi dari para Kades yang beberapa kali mendatangi gedung DPRD meminta kendaraan operasional baru, dan sempat mengancam akan mengembalikan semua motor dinasnya yang ada Honda Win atau honda legenda, jika anggaran motor dinas jenis Mega Pro tidak disetujui.

Saat itu sebagai Ketua DPRD, Warsit menyanggupi untuk memberikan kendaraan operasional Mega Pro dan juga dana Program Pembangunan Sarana ekonomi (P2SE).

Kemudian dimasukkan dalam APBD 2009 yang di leweatkan melalui bagian Pemerintahan Desa Setda Blora. Sementara untuk P2SE melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD).

Pemberian Mega Pro itu kemudian mematik reaksi dari para kepala kelurahan (Kalur) karena mereka tidak kebagian Mega Pro, sehingga sempat akan dibagi rata namun dengan pembelian tidak jenis Mega Pro. Namun akhirnya para kepala desa bisa bernafas lega dengan kendaraan operasional yang baru.

Terpisah salah seorang aktivis LSM Blora Crisis Center (BCC) Andri, meminta agar para kepala desa makin peduli dengan masyarakat karena memperoleh fasilitas baru yang dibeli dengan uang rakyat.

”Sebenarnya motor dinas kades tidak begitu perlu karena mereka sudah memiliki sendiri, namun demikian kedepan kades harus benar-benar berpihak kepada masyarakat jangan malah seenaknya sendiri, memotong BLT, Raskin dan pajak,” ungkap Andri kepada SR. (Gie)

Sabtu, 05 Desember 2009

KKN UNNES

Seputar KKN UNNES 2009

Wujudkan Juga Misi dan Visi Bupati Blora


BLORA, SR- Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa dari Universitas Negeri Semarang ( UNNES) pada tahun ini, cukup menarik dibanding tahun sebelumnya.

Tak kurang 80 mahasiswa berbagai jurusan di UNNES melaksanakan program bakti sosialnya untuk memenuhi angka kredit guna menunjang kelulusanya.


Yang menarik pada tahun ini para mahasiswa yang melaksanakan KKN, disamping sebagai syarat utama dalam menyelesaikan studinya, juga ikut mensukseskan Visi dan Misi Bupati Blora yakni Waras, Wareg, Wasis dan Wilujeng.

Sekretaris lomba Anindya Lathifah jumlah mahasiswa yang KKN di Blora sebanyak 45 orang dan 5 orang diantaranya warga Blora. Sedangkan mahasiswa yang berasal dari daerah lain diantara berasal dari Rembang, Pati, Jepara, Purwodadi, Semarang dan beberapa daerah lainnya di Jawa tengah.


Mahasiswa sebanyak itu seluruhnya tersebar di 20 desa diwilayah kecamatan Jepon, untuk memberi pembelajaran.pada masyarakat guna mensukseskan program Melek Aksara.


“Selama 48 hari kami melakukan proses pembelajaran pada mereka, kebanyakan malam hari sehingga mereka belajar membaca dengan tidak mengganggu aktifitasnya sehari-hari,” kata Anindya Kamis (12/11).


Disamping itu menurut dara asli Blora ini, para ibu-ibu yang kebanyakan masih buta aksara juga dilatih ketrampilan lain, dengan tujuan dapat menambah penghasilan keluarga.


Ketika ditanya bagaimana cara agar dirinya bersama mahasiswa yang lain cepat menyatu dengan masyarakat, Anindya menjawab bahwa semua mahasiswa diwajibkan berdomisili didesa tersebut.


“Semua mahasiswa selama diwajibkan bertempat tinggal didesa tempat mereka KKN, Kos dirumah penduduk yang telah ditunjuk pak Lurah,” jelas mahasiswi UNNES jurusan Psikologi ini.


Dia juga menambahkan pada KKN di Blora, mahasiswa didampingi 4 dosen Pembimbing yakni Moh Hasan Bisri SSn MSn, Bagus Susetyo MHum, Agus Suryanto MT dan Lispridona SPd MPd.


Sementara Plt. Camat Jepon Sugeng Sumarno SSos MSi ketika ditemui mengatakan, bahwa jajaranya sangat menyambut baik apresiasi para mahasiswa yang sangat peduli pada program Melek Aksara yang dilakukan didaerahnya.


“Secara tidak langsung mereka (Mahasiswa-red) ikut mensukseskan program pemerintah yakni Melek Aksara pada tahun 2009 ini,” kata Sugeng.


Untuk itulah dirinya atasnama pemkab Blora dan masyarakat Jepon khususnya, mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaanya para mahasiswa mendidik secara langsung warga yang masih buta aksara.


Terpisah Bupati Blora RM Yudhi Sancoyo MM yang diwakili Asisten Administrasi pembangunan H Gunadi SSos MM, dalam sabutannya pada lomba Melek Aksara, juga menyabut baik apa yang dilakukan mahasiswa dalam KKN.


“Dengan lomba Melek Aksara, inilah wujud keberhasilan adik-adik mahasiswa dalam memberi pembelajaran antar warga belajar,” ungkap Gunadi.


Disisi lain dalam orasinya itu Gunadi yang juga mantan Camat Ngawen ini, mengatakan proses pembelajaran masyarakat oleh para mahasiswa UNNES langsung ikut mensukseskan Visi dan Misi Bupati Blora Khususnya “Wasis”.


Dari tanggapan masyarakat terkait KKN UNNES ini, hampir semua warga menyabut positif kegiatan ini Misalnya ibu Basriati ayas nama warga mengatakan dengan adanya KKN ini dapat membuat dirinya dan temannya bias membaca lebih lancar.


“terus terang sejak diajar adik-adik mahasiswa kami dapat lebih lancar dalam membaca tulisan. Dan kami ucapkan terimakasih kesediaan adik-adik mahasiswa yang mengajar kami tanpa pamrih dan tidak dipungut biaya,” kata Basriati diamini 6 ibu-ibu lainnya.


Lomba Melek Aksara yang diikuti 32 orang warga belajar ini menyediakan hadiah utama seekor kambing yang didapat dari para donatur diantaranya Setda, Pertamina, Bank Jateng, BPR BKK dan Diknas.


Yang cukup menarik dalam lomba melek Aksara diselenggarakan mahasiswa KKN UNNES pesertanya bermacam usia mulai usia 16 sampai usia 60 tahun.


Juara pertama diraihibu Luky dari desa Turirejo dengan memperoleh seekor kambiang dewasa.Sedang Juara ke 2 dan ke 3 diraih ibu Basriaty dari Bangsri dan ibu siti Aminah dari desa Turirejo. Masing masing mendapat seekor kambing muda dan seekor Ayam.


Sedang peserta lain semuanya mendapat Piagam dan sebuah payung dari BPR BKK. (Roes)