Halaman

Minggu, 13 Desember 2009

Spontanitas Menhut ke Cepu

 

CEPU, SR- Sabtu (14/11), Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, SE mampir ke Pusbanghut dan KBM Ika (Kesatuan Bisnis Mandiri Industri Kayu) Cepu. Menteri yang baru dilantik ini mengadakan kunjungan kerja ke desa Dander Bojonegoro untuk memperbesar potensi proyek pariwisata air di wilayah itu.

 

Menurut Kahumas KBM Ika Cepu, Subarjo, agenda kedatangan menteri ini mendadak dan rencananya akan meninjau pabrik vinir, GF (garden furniture) dan show room KBM Ika.

       MENHUT Zulkifli Hasan sa at meninjau di KBM IKA CEPU 



Zulkifli datang bersama rombongan para pejabat Perhutani dan Bupati Bojonegoro Suyoto hanya beberapa menit saja. Pada kesempatan terbatas itu dia sempat menuliskan kesan dan pesannya tentang KBM IkC,

 

“Cukup Bagus, perlu ditingkatkam,” tulisnya pendek.

       

Sementara itu Menejer Olah KBM Ika Cepu, Gunawan SP yang sempat mendampingi wartawan sempat menjelaskan tentang perkembangan produksi KBM yang selama ini terus ditingkatkan untuk meraih hasil maksimal.

 

“Kami berusaha memenuhi keinginan konsumen dengan meningkatkan mutu produk, untungnya bahan bakunya kami tidak mengalami kendala karena bekerja sama dengan KPH-KPH yang berada disekitar Cepu seperti Randublatung, Cepu, Rembang, Blora dan Kendal,” ujarnya.

       

Sedangkan Menejer Pemasaran, Mustopo mengakui pemasaran produk tahun ini agak menurun dari tahun sebelumnya karena terbentur krisis global. “Untunglah sejak Agustus 2009 keadaan mulai membaik,” ungkapnya.

 

Target pemasaran tahun 2008 sebanyak 73 M sedangkan tahun 2009 turun menjadi 65 M. Namun demikian tahun 2009 dapat menembus pasar eksport GF dan finish product ke Italia, Perancis dan Jerman.

       

Jenis produk ekspornya berupa garden furniture, decking kapal dan bangunan rumah, fluring, lamela vinir (ekspor ke Korea), dengan harga patokan US dolar.

       

“Kami menerapkan kiat pelayanan cepat dan selalu berusaha membangun kepercayaan dengan pelanggan (buyer),” kata Mustopo. Dia juga mengatakan kendala yang dialami berupa pembatasan bahan baku di tahun 2009 hanya 15.000 m3 sedangkan tahun sebelumnya 30.000 m3.

 

“Kami menyikapi hal ini dengan lebih meningkatkan mutu produksi dan desainnya, “ tambahnya.

       

Pemasaran produk KBM Ika mayoritas melalui email setelah  pelanggan menyaksikan produk yang ditawarkan melalui pameran-pameran produk yang diikuti KBM di beberapa kota besar. (Agt)

Tidak ada komentar: